Jumat, 02 Oktober 2009

(Jika Ingin) Menjadi Wirausaha Berani Sukses, berarti Berani Gagal!

ini salah satu tugas yang saya buat, tugas kewirausahaan.

oleh Andi Budiansyah

Ketika berbicara tentang kesuksesan dan kegagalan, saya teringat sewaktu saya mau memulai usaha kecil bersama teman-teman saya. Waktu kami berunding dan memaparkan ide manis yang kita punya di meja perundingan itu, tapi yang saya dengar terlalu banyak ide manis dan rasanya terlalu manis untuk dijalani. Akhirnya saya punya pertanyaan untuk diri saya sendiri, apa ide yang sesempurna ini apa ada celah untuk gagal?? Ketika saya bertanya kepada teman saya hampir semua meyakinkan bahwa rencana ini tak akan gagal asal kita yakin.

Bukan untuk mengecilkan semangat di meja perundingan itu, tapi saya hanya mau ke dunia nyata yang ada realitanya. Apakah ide sempurna itu, tak akan gagal? Karena saya melihat semua ide itu belum terlaksana dan kami masih pemain pemula. Karena itu saya hanya ingin mengembalikan ke dunia nyata yang lebih berat dari sebenarnya. Tapi rasanya saya merusak semangat itu.

Lalu pada waktu saya menonton film pada hari kamis, 3 September 2009, tentang seminar bersama jaringan pengusha muslim yang diperlihatkan bapak Dono sumaroto, saya mengambil kutipan dari bapak Purdi Chandra presdir Primagama group “Berani Sukses Berbisnis berarti Berani Gagal” ,mungkin menunjukan bahwa sikap saya waktu itu mungkin ditangkap oleh teman-teman saya, saya menunjukan bahwa saya sendiri pada waktu itu sangat tidak berani untuk gagal. Ketika saya mengingat kegagalan itu mental saya serasa turun setahap.

Bila saya mengingat sebuah kalimat yang pernah saya baca “Kesuksesan adalah hak saya” yang diucapkan oleh Pak Andrian Wongso, apa kegagalan juga hak saya? Bukannya kita juga harus menyeimbangkan keberanian untuk sukses dan keberanian untuk gagal. Karena rata-rata dari kita sangat berani untuk sukses tapi cenderung tak bisa menerima kegagalan.

Bila kalimat Kesuksesan adalah Hak saya, dijabarkan lebih lanjut Kata Pak Andrian Wongso: 
“Kesuksesan bukan milik orang-orang tertentu. Kesuksesan adalah milik anda, milik saya dan milik siapa saja yang menyadari, mengiginkan dan memperjuangkan sepenuh hati”

Dari kalimat itu ada tiga kata kunci untuk meraih kesuksesan yaitu,

Pertama, adalah menyadari arti kesuksesan, nilai potensi diri, nilai potensi orang lain dan nilai waktu. Menyadari bahwa kesuksesan adalah akibat dari sebab yang kita lakukan, tidak ada sukses yang tanpa tindakan tertentu yang mengawalinya.

Kedua, Menginginkan kesuksesan, keinginan yang mampu menggerakan kita menuju hasil akhir yang telah terumuskan secara jelas dalam bentuk target-target yang cukup beharga untuk diperjuangkan.

Ketiga, Memperjuangkan kesuksesan. Bukan sembarang perjuangan, tapi perjuangan yang memiliki daya dobrak, tahan uji, penuh semangat dan mendapat pencerahan dari kekuatan yang Mahakuasa. Perjuangan seperti ini memiliki lima unsure yaitu, tindakan, antusiasme, komitmen, keuletan dan doa.

Namun ketika kita berusaha untuk sukses, pastilah selalu ada kegagalan yang membayangi kita. Kadang kita perlu mengenal kegagalan terlebih dahulu agar kita tidak kaget saat kita dihinggapi kegagalan. Sehingga kita bisa belajar dari kesalahan perencanaan yang kita buat, dan tak menggulangi kesalahan yang sama, dan membuat kita lebih perhitungan dan waspada atas keputusan yang akan kita buat. Tapi dari kegagalan itu kita harus membangun kembali mental dan bersiap kembali dari kertepurukan kita, karena ingat kesuksesan adalah hak saya, hak semua orang yang mau memperjuangkannya dengan sepenuh hati.

Menurut Andrew Ho dalam buku Highway to Success, sekurang-kurangnya ada 14 penyebab kegagalan, yaitu:

  1. Tidak memiliki tujuan yang tepat, tidak tahu apa yang diingini dalam hidup.
  2. Tidak pernah menuliskan tujuan walaupun ada tujuan tapi tak pernah menvisualisasikan tujuan itu dalam bentuk apapun
  3. Tak mau bertanggung jawab atas pilihan-pilihannya, dan selalu menyalahkan atau mencari-cari alasan dan pembenaran atas kegagalan yang terjadi.
  4. Tidak melakukan tindakan yang efektif, banyak rencana tapi hanay sebatas omongan dan pesimis.
  5. Menganggap diri tidak berhak sukses, contoh: kurang berpendidikan tinggi, sudah tua dan tak punya modal.
  6. Malas, tak maua berkeja keras dan hanya melakukan cara mudah, cepat dan hemat tapi mengharapkan uang banyak.
  7. Berteman dengan orang-orang yang salah, berpikiran negatif, bersikap buruk dan hidup di lingkungan orang-orang yang gagal.
  8. Tak mampu mengelola waktu, tidak memiliki konsep waktu yang jelas dan suka membuang waktu.
  9. Salah menerapkan strategi dan bertindak tanpa mempelajari strategi yang terbaik untuk mencapai tujuan.
  10. Tidak mengembangkan diri, jarang membaca buku, mengikuti seminar dan mengumpulkan informasi yang berguna untuk tujuannya.
  11. Tidak ada komitmen, untuk sukses sehingga mudah putus asa atau menyerah saat menghadapi rintangan dan hambatan
  12. Kurang memamfaatkan pikiran bawah sadar, karena hasil riilnya belum kelihatan dalam waktu yang singkat
  13. Kurang kemampuan berhubungan dengan orang lain secara saling menguntungkan
  14. Bodoh, sombong, menganggap dirinya paling hebat dan berhenti belajar.


Mungkin dengan kita mengenal penyebab kegagalan kita mampu berusaha seminimal mungkin hal-hal yang menyebabkan kegagalan, karena kesuksesan itu hak kita bukan, hak semua orang yang mau berusaha sepenuh hati untuk memperjuangkannya. Maka perjuangkanlah itu untuk mencapai kesuksesan kita.

Sumber: Buku Strategi Pengembangan Diri karya Jen Z.A Hans

Kamis, 09 Juli 2009

memulai dengan menulis

klo dipikir-pikir susah juga klo niatan ga dimulai-mulai...

he3x

bikin blog udah lama bangetr pengen bikinnya, tapi males banget ngerjainnya... entah ngapa??
mungkin karena masih dipikirin kira-kira mau nulis apa?
he3x

Perkenalkan nama saya: Andi Budiansyah, saya adalah satu mahasiswa tingkat 2 yang hampir semester 5, jurusan teknik grafika dan penerbitan, program study teknik grafika...

terus mau apalagi ya??? mungkin mari menulis...