Kamis, 04 Juli 2013

Liputan dari Festival Budaya Dieng 2013

Akhir pekan kemarin saya mengujungi sebuah acara yang bernama Festival Budaya Dieng (Dieng Culture Festival 2013). sebuah Pesta Rakyat di Dieng yang mempunyai tradisi mencukur rambut anaknya yang gimbal setahun sekali oleh pemangku adat. Festival ini mengandung nilai tradisi budaya warga dieng yang begitu sakral. Saya mengunjunginya karena ingin melihat kearifan budaya lokal dan juga ingin melihat pemandangan indah di negeri para dewa.




DIENG, PENGUNUNGAN PARA DEWA 

Dataran Tinggi Dieng terletak di Jawa Tengah, yang terletak di Kabupaten Banjarnegara (Dieng Kulon) dan Kabupaten Wonosobo (Dieng Wetan), karena ini di dataran tinggi daerahnya begitu dingin, buat orang dataran rendah seperti saya dinginnya Dieng bikin menggigil, ketinggian di dataran tinggi Dieng berada rata-rata 2000 meter diatas permukaan laut dengan suhu antara 8 - 22 derajat celcius bahkan di film yang diputar disini bisa mencapai titik beku dimana dengan fenomena embun di rumput-rumput mengkristal menjadi es, 

Dieng Plateau Theater


Karena saking dinginnya, disini kita bisa melihat para penduduk lokal selalu mengenakan jaket hangat, dan sampai sebuah minimarket yang diatas ini para pekerjanya pakaian kerjanya bukan pakaian biasa tapi menggunakan jaket yang khusus di buat sama dengan pakaian kerja minimarket tersebut

Komplek Candi Arjuna

Dieng merupakan gabungan dua kata dari bahasa kawi yaitu "Di" yang berarti gunung dan Hyang yang berarti Dewa, Dieng sering diartikan sebagai gunung tempatnya para dewa, disini selain indah, tenang, damai dan juga sangat masih alami. Dieng mempunyai kompleks Candi hindu tertua yaitu Kompleks Candi Arjuna, yang masih berdiri tegak di antara gunung-gunung Dieng

FESTIVAL BUDAYA DIENG

Festival Budaya Dieng ke - 4 dilaksanakan di Komplek Candi Arjuna selama 2 hari yaitu tanggal 29-30 Juni 2013, disana saya disajikan pada hari pertama banyak aktraksi seni budaya tradisional Dieng berupa tarian-tarian lokal, pagelaran wayang kulit dan yang indah di atas gunung adalah festival lampion dan kembang api. dimalam hari kita begitu indah melihat lampion bertembangan keangkasa.

Festival Lampion di Komplek Candi Arjuna
Salah satu Anak yang berambut  Gembel 
Hari kedua adalah hari utama prosesi pemotongan rambut anak gembel, rambut anak gembel bukanlah rambut anak-anak jalanan. tapi gembel disni maksudnya adalah rambut para anak-anak yang menjadi gimbal karena suatu faktor x yang belum bisa dijelaskan kenapa, tapi ga semua anak dieng berambut gimbal hanya beberapa saja setiap tahun. tahun ini ada 7 anak yang berambut gimbal dan melakukan prosesi pemotongan rambut. namun setiap anak yang dipotong rambutnya boleh meminta apasaja kepada orangtuanya sebelum dipotong rambutnya pada tahun ini ada yang meminta 2 ekor ikan berwarna merah dan juga sepeda. bila keinginan anak tersebut tidak dituruti bila dipotong rambutnya anak tersebut akan sakit.




Selain berbagai atraksi dan ritual khas Dataran Tinggi Dieng dan juga Komplek Candi Arjuna di sekitaran Dieng kita juga akan disajikan berbagai keindahan alam Dataran Tinggi Dieng seperti adanya Telaga Warna yang disana danaunya berbeda warnanya yang disekitar telaganya banyak gua yang berkesan mistis, dan kita juga bisa menyaksikan sebuah film dokumenter tentang Dieng di Dieang Pleteau Theater, menyaksikan matahari terbit di Gunung Sikunir. sebenernya masih banyak lagi apalagi Dieng adalah pegunungan yang masih aktif makanya kita akan disajikan dengan berbagai keanehan alam seperti semburan CO2 dan bau sulfur di daerah2 tertentu.




Telaga Warna yang Damai

Telaga Warna Lagi

Galau Ga Mau Pulang
Namun keunikan daerah Dieng juga bisa ditemui dimakanannya, Dieng adalah penghasil sayuran yang khas, salah satunya adalah kentang, kentang disini enak banget rasanya seperti berbalut margarine padahal digoreng minyak biasa kalau di Depok ini kentang kualitas ekspor, terus juga ada buah Carica yang dijadiin manisan yang seger banget lalu ada juga Purwaceng yaitu minuman khas untuk meningkatkan stamina, ahh kalau bicara Dieng mungkin tak bisa satu postingan harus banyak posting, semoga bisa saya lanjutankan di postingan selanjutnya. Ganbatte ^^ 

Buah Carica

Kentang Goreng dan Jamur Goreng

17 komentar:

  1. Telaganya keren banget. Buahnya aneh. Kentang gorengnya kayaknya enak. :O

    BalasHapus
    Balasan
    1. telaganya damai banger, buahnay kaya pepaya tapi lebih segerrr klo udah dijadiin manisan. kentangnya memang enak.. :D

      Hapus
  2. Purwaceng pernah liat liputannya Ditv
    Eh Kalo anak kecilnya minta yang mahal2 gimana '_'

    BalasHapus
    Balasan
    1. kata orang sana mintanya ga pernah ada yang mahal, yang biasa aja ga kaya anak kota.. kemarin ada yang minta ikan besar warna merah 2 ekor dan sepeda. :D

      Hapus
  3. Kalau gue mintanya pasti ipad. lol. Itu ngakak banget foto galau gak mau pulang.. :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. ish pasti kalo itu udah tercemar hedonisme masyarakat kota. haha

      Hapus
  4. Oh pantesan hari selasa kemaren keknya seger banget ternyata abis minum purwaceng.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahahaha, iya bang kemarin emang seger banget ga tau kenapa.

      Hapus
  5. Aahh.. Envy!! tahun depan kita mesti kesana ramean ya ndii... :))

    BalasHapus
  6. itu buah carica kirain pepaya, pernah liat sih sebelumnya di agara tipi sebelah si boleng itu loah

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya waktu itu ditayangin di trans 7 klo gasalah

      Hapus
  7. akkk, keren banget.. bikin iri aja :|

    BalasHapus
  8. yang buah carica kayak buah cokelat yaa kang and :3
    aaaaaaaaaakk telaga warna itu warnanya ijoooooooo >.< bawa pulang ke depok dooong kang and buat oleh oleh :D

    BalasHapus
  9. duh, envy banget lah. Dari dulu tuh aku sama ibu kepingin banget ke dieng >.<
    selain krn suasana juga entah kenapa deh, pokoknya pingin aja ke sana. Banyak hal yang menarik :3
    intinya: envy. Udah gitu doang? Iya :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. haha, iya nur ini pertama kalinya kesana dan lansung sukaaa ^^

      Hapus

Tolong Komentar ya.. :D